Selasa,16 Mei 2017
MENGENAL
LAMUN KHUSUSNYA Cymodocea rotundata
OLEH:
Nama
|
:Fery
Sadewa
|
NIM
|
:L1C016057
|
Prodi
|
:Ilmu
Kelautan
|
Kelompok
|
:3(Tiga)
|
KEMENTERIAN
RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
|
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
|
PURWOKERTO
|
2016
|
Kata
Pengantar
Trimakasih
atas kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang lamun untuk masyarakat luas.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai referensi(jurnal dll) dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semuanya Karena dengan doaanya diberi kemudahaan.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhada.pembaca.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai referensi(jurnal dll) dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semuanya Karena dengan doaanya diberi kemudahaan.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhada.pembaca.
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………..……1
Daftar isi…………………………………………………...………...........2
BAB I
o
Pendahuluan
§ 1.1 Latar Belakang……………………………………….3
§ 1.2 Rumusan masalah……………………………………3
§ 1.3 Tujuan………………………………………………...3
BAB
II
o
Isi
dan Pembahasan
§ 2.1
Isi……………………………………………………...3
§ 2.1 Pembahasan:
·
Cymodocea rotundata…………………………….4
·
Bagian
utama……………………………………..4
·
Faktor
Utama…………………………………….5
·
Fungsi
Lamn………………………………...……7
·
Rehabilitasi
Padang Lamun :
o
Rehabiltasi
lunak…………………………7
o
Rehabilitasi
keras………………………...8
BAB
III
o
Penutup
§ 3.1Kesimpulan…………………………………………...8
§ 3.2Kritik dan Saran:
·
Kritik………………………………...……………8
·
Saran…………………………...…………………8
Daftar
Pustaka……………………………………………………………9
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar belakang Banyak
orang yang belum mengetahui apa itu lamun,apa fungsinya, dan apa salah satu
jenisnya.malahan,dikarenakan kurangnya informasi pula masyarakat umum masih
menganggap remeh berbagai fungsi yang lamun miliki untuk organisme
peraiaran.tetapi bagi organisme perairan itu sendiri sebenarnya lamun sangat
berguna bahkan sangat dibutuhkan oleh para penghuninya terutama hewan air yaitu ikan dan lain sebagainya.
1.2 Rumusan masalah Dengan
mengutip dari berbagai sumber yang jelas untuk menjelaskan lebih detail
tentang Cymodocea rotundata
dan berbagai hal tentang lamun,karena Cymodocea
rotundata bagian dari spesies lamun
maka gambaran penjelasan yang diberikan akan lebih menjelaskan sifat umum pada
lamun umumnya.
1.3
Tujuan Paper
ilmiah ini dibuat untuk mengenal “apa itu lamun?”,”apa fungsinya” dan akan
membahas salah satu spesies dari lamun yaitu khususnya Cymodocea rotundata
dan keseluruhan umum dari lamun.
BAB II
Isi dan
pembahasan
2.1 Isi
Lamun (seagrass) atau
disebut juga ilalang laut,
adalah satu-satunya kelompok tumbuhan
hidup di perairan laut
dangkal hingga pada kedalaman 50 – 60 m, bahkan mencapai 90 m, namun
melimpah di daerah
pasang surut. Lamun tumbuh
subur pada daerah terbuka pasang surut dan perairan
pantai atau goba yang dasarnya berupa lumpur, pasir, kerikil
dan patahan karang
mati dengan kedalaman sampai
4 m. Dalam perairan yang
jernih Tumbuh sampai kedalaman
8 – 15
m dan 40 m. Lamun tumbuh
padat membentuk padang, sehingga
dikenal sebagai Jurnal Pesisir
dan Laut Tropis padang lamun (seagrass
bads). Lamun dapat tumbuh membentuk
padang lamun dengan kepadatan mencapai
4.000 tumbuhan/per m2 dan
mempunyai Biomassa tetap sebesar
2 kg/ m2. Padang lamun
dapat membentuk vegetasi tunggal,
tersusun atas satu jenis lamun yang tumbuh membentuk padang lebat, sedangkan
vegetasi campuran terdiri dari
2-12 jenis lamun yang tumbuh bersam pada
satu substrat. Spesies lamun
yang biasanya tumbuh dengan
vegetasi tunggal adalah Thalassia
hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila
ovalis, Halodule uninervis, (Kusnaidi,2013)
2.2
Pembahasan
(1) |
(2)
|
Gambar…(1)Gambar bagian
umum pada lamun(Dobo,2009 dalam ……………..
Trisnawati, 2012) ….(2)Gambar Cymodocea
rotundata (Trisnawati,
2012)
(1)
Cymodocea
rotundata
Cymodocea rotundata Terdapat di daerah interdial di dekat hutan
mangrove.ciri-ciri morfologi dari cmodocea rotundata adalah tepi daun halus
atau licin,tidak bergerigi,akar pada tiap nodus terdiri dari 2-3 helai ,akar
tidak bercabang tidak punya rambut akar ,tulang daun sejajar dan jumlah tulang
daun pada selembar daun kurang lebih 9 sampai 15 buah,lebar daun dari saming ke
samping kurang lebih 4mm ,jarak antara
nodus kurang lebihnya 1 cm,tiap nodus hanya ada satu tegakan tiap tegakan
terdiri ari 3 sampai dengan 4 helai daun (Supriyadi, 2009 dalam Trisnawati, 2012) Dan
dibanyak kasus dalam melakukan penelitian untuk orang peneliti yang masih awam
bisanya banyak orang yang tertukar antara lamun spesies Cymodocea rotundata dengan
lamun Cymodocea serrulata karena berdasarkan jenis substrat, tipe
perakaran,ketebalan daun,buahnya serta biota asosiatif/epibonya dari kedua
spesies lamun tersebut tidak terlalu memiliki banyak perbedaan yang signifikan
dikarenakan nama genus yang (Trisnawati, 2012).
(2) Bagian utama atau bentuk umum Lamun
(Seagrass)
A. AKAR
Terdapat
perbedaan morfologi dan anatomi akar yang jelas antar jenis lamun yang dapat
digunakan dalam kajian taksonomi lamun. Akar pada beberapa jenis seperti Halophila
dan Halodule memiliki karateristik tipis (fragile) seperti
rambut.
sedangkan
jenis Thalassodendron memiliki akar yang kuat dan berkayu dengan sel
epidermal. Akar pada lamun memiliki pusat stele yang dikelilingi oleh endodermis.
Stele mengandung phloem atau jaringan transport nutrien, dan xylem
atau jaringan yang menyalurkan air .
B. RHIZOMA/UMBI DAN BATANG
Struktur
rhizoma dan batang lamun memiliki variasi yang sangat tinggi tergantung dari
susunan di dalam stele masing-masing lamunnya. Rhizoma seringkali
terbenam di dalam substrat yang dapat meluas secara ekstensif dan memiliki
peran yang utama pada reproduksi secara vegetatif (merupakan hal yang penting
untuk penyebaran dan pembibitan lamun). Volume rhizoma merupakan 60-80% dari
biomasa lamun
C. DAUN
Daun lamun berkembang dari meristem
basal yang terletak pada rhizoma dan percabangannya. Secara morfologi daun pada
lamun memiliki bentuk yang hampir sama secara umum, dimana jenis lamun memiliki
morfologi khusus dan bentuk anatomi yang memiliki nilai taksonomi yang sangat
tinggi. Daun lamun mudah dikenali dari
bentuk daun, ujung daun dan ada tidaknya ligula (lidah daun). Daun lamun
memiliki dua bagian yang berbeda yaitu pelepah dan daun. Sedangkan secara
anatomi, daun lamun memiliki ciri khas dengan tidak memiliki stomata dan memiliki
kutikel yang tipis. (Himnasurai,2012)
(3)Faktor yang berpengaruh terhadap
ekosisrim padang lamun
Adapun deskripsi
mengenai faktor pembatas padang lamun :
1.
Kecerahan
dan kedalaman
Sebagai tumbuhan, lamun membutuhkan
cahaya matahari untuk proses fotosintesis. Kedalaman perairan dimana lamun
dapat tumbuh sangat bergantung
pada kecerahan, semakin jernih perairan, maka semakin dalam daerah yang ditumbuhi lamun. Kemampuan tumbuh lamun pada
kedalaman tertentu sangat dipengaruhi oleh saturasi cahaya. Kekeruhan yang disebabkan oleh
suspensi sedimen dapat
menghambat penetrasi cahaya, dan secara otomatis kondisi ini akan mempengaruhi
pertumbuhan lamun. Selain itu, kekeruhan juga dapat disebabkan oleh fitoplankton, limbah domestik,
dan limbah organik, yang semuanya dapat
menurunkan keberadaan energi cahaya untuk pertumbuhan lamun.
2.
Arus
Tumbuhan lamun hidup pada perairan
yang dangkal dan jernih, dengan sirkulasi
air yang baik. Air yang bersirkulasi dengan baik diperlukan untuk membawa zat hara dari luar
ekosistem lamun, dan membawa hasil metabolisme lamun ke luar ekosistem padang lamun. Arus
atau pergerakan air dapat membantu suplai
unsur hara dan gas-gas terlarut kepada
tumbuhan lamun. Produktivitas ekosistem padang lamun sangat dipengaruhi oleh kecepatan arus
perairan. Thalassia testudium dapat tumbuh optimal pada kecepatan arus sekitar 0,5 m/detik.
3.
Suhu
Ekosistem padang lamun dapat hidup
pada daerah dingin dan tropis karena
memiliki toleransi yang cukup luas terhadap perubahan suhu. Lamun yang hidup di daerah tropis
dapat tumbuh optimal pada suhu 28°C
sampai 30°C. Hal ini berkaitan dengan kemampuan proses fotosintesis lamun yang dapat
menurun jika temperatur berada di luar kisaran optimal tersebut. Lamun
yang tumbuh pada kondisi mendekati level kompensasi atau kekurangan cahaya akan mencapai
pertumbuhan optimal pada suhu rendah, tetapi
pada suhu tinggi akan membutuhkan cahaya yang cukup banyak untuk mengatasi pengaruh respirasi
dalam rangka menjaga keseimbangan karbon.
4.
Salinitas
Kisaran salinitas yang dapat ditolerir oleh tumbuhan lamun
adalah 10‰ s.d 40 ‰, dimana nilai optimalnya
adalah 35 ‰. Penurunan salinitas akan menurunkan kemampuan lamun untuk melakukan fotosintesis . Toleransi lamun terhadap salinitas
bervariasi menurut jenis dan umur. Lamun yang tua dapat mentoleransi fluktuasi salinitas yang
besar. Salinitas juga berpengaruh terhadap
biomassa, produktivitas, kerapatan, lebar daun, dan kecepatan pulih.
5.
Substrat
Hampir semua substrat dapat ditumbuhi oleh lamun, dari substrat berlumpur sampai berbatu, namun
ekosistem padang lamun yang luas umumnya dijumpai pada substrat lumpur berpasir yang tebal;
substrat seperti ini umumnya berada di antara
ekosistem mangrove dan terumbu karang.
Tumbuhan lamun dapat hidup pada berbagai sedimen, mulai dari berlumpur sampai karang. Syarat
utama dari substrat yang dikehendaki oleh lamun adalah kedalaman sedimen atau substrat yang cukup
dalam. Ada dua manfaat dari sedimen yang
dalam, yaitu dasar perairan lebih stabil, dan dapat menjamin pasokan nutrien ke tumbuhan lamun. (Himnasurai,2012)
(3)
Gambar…(3)Gambar
hubungan lamun dengan biota sekitarnya …………….(Trisnawati,
2012)
(4)Fungsi
Lamun
Lamun mempunyai daya untuk
memperangkap (trapped) sedimen,
menstabilkan substrat dasar, dan menjernihkan air. Karena itu, lingkungan
perairan di area lamun terlihat jernih. Kejernihan air di lingkungan lamun
memudahkan biota akuatik dalam mencari makan. Demikian pula aktivitas pemijahan
dan pengasuhan biota akuatik . Fungsi
lamun sebagai penjernih perairan harus didukung oleh ekosistem di sekitarnya,
termasuk mangrove dan terumbu karang. Mangrove berfungsi menahan masuknya air
tawar dan lumpur dari darat ke padang lamun, sehingga padang lamun tidak
menerima limpahan air tawar secara berlebihan, apalagi lumpur dari darat. Jika
mangrove dibabat habis, maka air tawar dan lumpur yang terangkut oleh banjir
begitu mudah masuk ke padang lamun dan seterusnya ke terumbu karang. Dengan
demikian, merusak ekosistem sama dengan merusak tiga ekosistem pesisir
sekaligus, yaitu ekosistem mangrove, ekosistem lamun, dan ekosistem terumbu
karang (Kusnaidi,2013)
(5)Rehabilitasi Padang Lamun
Merujuk
pada kenyataan bahwa padang lamun mendapat tekanan gangguaun utama dari
aktivitas manusia maka untuk merehabilitasinya dapat dilakukan melalui dua
pendekatan: yakni ;
1) Rehabiltasi lunak (soft Rehabilitation)
2) rehabilitasi keras (Hard Rehabilitation)
A.
Rehabiltasi lunak (soft
Rehabilitation)
Rehabilitasi lunak :Rehabilitasi lunak lebih menekankan pada pengendalian perilaku
manusia.Rehabilitasi lunak mencakup hal-hal sebagai berikut:
·
Kebijakan dan strategi pengelolaan. Dalam pengelolaan lingkungan
diperlukan kebijakan dan strategi yan jelas untuk menjadi acuan pelaksanaan
oleh para pemangku kepentingan ( stake
holdes).
·
Penyadaran masyarakat (Public awareness). Penyadaran masyarakat dapat dilaksanakan
dengan berbagai pendekatan.
·
Pendidikan. Pendidikan mengenai lingkungan termasuk pentingnya
melestarikan lingkungan padang lamun. Pendidikan dapat disampaikan lewat jalan
pendidikan formal dan non-formal.
·
Mata pencaharian yang alternatif. Perlu dikembangkan berbagai
kegiatan untuk mengembangkan mata pencarian alternatif yang ramah lingkungan
yang dapat dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat yang
sejahtera akan lebih mudah diajak untuk menghargai dan melindungi lingkungan.
·
Pengikut sertaan masyarakat.
Pertisipasi masyrakat dalam berbagai kegiatan lingkungan apat memberi motivasi
yang lebih kuat dan lebih menjamin keberlanjutanya.Kegiaan bersih pantai dan
pengelolaan sampah misalnya merupakan bagian dari kegiatan ini.
·
Pengembangan Daerah Pelindungan Padang Lamun (segrass sanctuary)berbasis masyarakat. Daerah perlidungan padang lamun merupakan bank
sumberdaya yang dapat lebih menjamin ketersediaan sumberdaya ikan dalam jangka
panjang.
B) Rehabilitasi keras
(Hard Rehabilitation)
Rehabiltasi keras menyangkut
kegiatan langsung perbaikan lingkungan dilapangan.Ini dapat dilaksanakan
misalnya dengan rehabilitasi lingkungan atau dengan transplantasi lamun
dilingkungan yang perlu direhabilitasi.Kegiatan transplantasi lamun di
Indonesia belum berkembang luas.Berbagai percobaan transplantasi lamun telah
dilaksanakanoleh Pusat Penelitian Oseanografi LIPIyang masih dalam taraf awal.
Pengembangan transplantasi lamun telah dilaksanakan diluar negeri dengan
berbagai tingkat keberhasilan (Himnasurai,2012).
III.Penutup
3.1
Kesimpulan
Ternyata lamun bagi ekosistem
perairan sangat beguna bahkan tidak kalah peningnya lamun dengan mangrove
ataupun terumbu karang. manfaatnyapun
belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.seperti,bagi ekosistim perairan
karena salah satu fungsinya yaitu : èAktivitas
primer di perairan dangkal di seluruh dunia dan merupakan sumber makanan
penting bagi banyak organisme terutama ikan è Padang lamun berperan juga sebagi tempat pembesaran
bagi banyak spesies yang menghabiskan waktu dewasanya dilingkungan lain Maka
dari itu padang lamun juga sangat berguna karena fungsi fungsinya yang berguna
bagi ekosistem air
3.2 Kritik dan Saran
Kritik:Kurangnya informasi mengenai lamun
mengakibatkan lamun sering dipandang sebelah matanya lamun oleh masyarakat
luas,karena kurangnya informasi pentingnya lamun dan promosi tentang lamun.
Saran:Setelah menambah wawasan tentang
lamun,apa itu lamun dan apa fungsi dari lamun,diharap masyarakat luas untuk kedepanya mau untuk mengembangkan
ataupun merehabilitasi lamun karena lamun sendiri tidak kalah pentingnya dengan
terumbu karang ataupun mangrove.
Daftar Pustaka
Kusnaidi,K.2013.Ekosistem Padang Lamun Di Perairan
Indonesia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas ..Bengkulu.Bengkulu
Himnasurai,U.
2012. Pengelolaan
Padang Lamun. Blog Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya
Perairan (Himnasurai), Universitas Antakusuma Pangkalan Bun. Kalimantan Tengah
Trisnawati, N. 2012. Struktur
Komunitas Meiofauna Interstisial di Substrat Padang Lamun Pulau Pari Kepulauan
Seribu.[Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia. Depok.
No comments:
Post a Comment