Rabu, 17 Mei 2017
LAMUN
Halodule uninervis
Oleh :
Nama :
Fransiskus Satria Pardomuan
NIM : L1C016038
Kelompok :
3 (Lamun)
KEMENTERIAN
RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELUTAN
PURWOKERTO
2016
Kata pengantar
Terimakasih atas kehadirat Allah yg Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang lamun untuk masyarakat luas.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai refrensi dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semuanya karena dengan doaanya diberi kemudahaan.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Purwokerto,17 November
2016 Penyusun
Fransiskus
Satria Pardomuan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….…1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….……..2
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………………………...3
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………4
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………...4
BAB II. ISI DAN PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi………………………………………………………………………………5
2.2 Klasifikasi dan Morfologi……………………………………………………………5
2.3 Penyebaran…………………………………………………………………………..6
BAB III. PENUTUP
3.1
Kesimpulan……………………………………………………………………………7
3.2
Kritik dan Saran………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak orang yang belum
mengetahui apa itu lamun,apa fungsinya, dan apa salah satu
jenisnya.malahan,dikarenakan kurangnya informasi pula masyarakat umum masih
menganggap remeh berbagai fungsi yang lamun miliki untuk organisme
peraiaran.tetapi bagi organisme perairan itu sendiri sebenarnya lamun sangat
berguna bahkan sangat dibutuhkan oleh para penghuninya terutama hewan air yaitu ikan dan lain sebagainya.
Lamun (seagrasses) adalah salah satu kelompok
tumbuh-tumbuhan berbunga yang berada di lingkungan laut. Seperti halnya rumput
di darat, mereka mempunyai tunas berdaun tegak dan tangkai-tangkai yang merayap
yang efektif untuk berkembang biak. Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan lainnya
(alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji serta
mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat hara. Lamun
memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati dan hidup terbenam di dalam laut yang
beradaptasi di perairan yang salinitasnya cukup tinggi (Romimoharto dan Juwana,
2015).
Padang lamun yang luas biasa ditemukan di substrat lumpur-berpasir yang
tebal hutan mangrove dan terumbu karang. Sedangkan sistem ekologi padang lamun
terdiri dari komponen biotik dan abiotik (Effendi, E. 2013)
Lamun
hidup di perairan dangkal yang agak berpasir, sering juga di jumpai di terumbu
karang. Kadang-kadang lamun membentuk komunitas yang lebat hingga menjadi
padang lamun yang cukup luas. Padang lamun ini merupakan ekosistem yang sangat
tinggi produktivitas organiknya. Di padang lamun hidup bermacam-macam biota
laut seperti krustasea, molusca, cacing, dan juga ikan (Nontji, A. 2012).
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apakah
Halodule uninervis
itu?
2. Bagaimana
klasifikasi dan morfologi lamun jenis Halodule
uninervis?
3. Dimana
saja penyebaran lamun jenis ini?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui
apa itu Halodule
uninervis
2. Mengetahui
klasifikasi dan morfologi dari lamun jenis Halodule uninervis
3. Mengetahui
daerah penyebaran lamun jenis Halodule uninervis
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi
Halodule uninervis adalah salah satu spesies lamun di perairan
indonesia. Spesies ini memiliki karakteristik tulang daun tidak lebih dari tiga,
daun selalu berakhir pada tiga titik yang jelas pada ujung daun, ciri khas pada
spesies ini adalah ujung daun seperti trisula, bagian tengah tulang daun yang
hitam biasanya mudah robek menjadi dua pada ujungnya.
Halodule univervis Membentuk
padang lamun jenis tunggal pada rataan terumbu karang yang sudah rusak
Ciri – ciri morfologi dari Halodule
uninervis adalah :
1. Tiap nodus hanya terdiri dari satu tegakan.
2. Tiap tangkai daun terdiri dari 1 sampai 2 helai
daun.
3. Tiap nodus berakar tunggal dan banyak. Tidak
bercabang.
4. Rimpangnya berbuku – buku.
5. Jarak antar nodus + 2 cm.
6. Ujung daun merbentuk gelombang menyerupai huruf W (Nontji, A.2013).
Halodule uninervis memiliki ujung daun yang berbentuk gelombang menyerupai huruf W, jarak
antara nodus + 2 cm, dan rimpangnya berbuku-buku. Setiap
nodusnya berakar tunggal, banyak dan tidak bercabang. Selain itu juga setiap
nodusnya hanya terdiri dari satu tegakan, dan tiap tangkai daun terdiri dari 1
sampai 2 helaian daun (Nontji, A.2013).
2.2 Klasifikasi
dan Morfologi
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Anthophyta
Kelas :
Angiospermae
Subkelas :
Monocotyledonae
Ordo :
Helobiae
Famili :
Cymodoceaceae
Genus :
Halodule
Spesies : Halodule
uninervis
Gambar 1 & 2. Halodule uninervis
Lamun tumbuh
padat membentuk padang, sehingga
dikenal sebagai Jurnal Pesisir
dan Laut Tropis padang lamun (seagrass
bads). Lamun dapat tumbuh membentuk
padang lamun dengan kepadatan mencapai
4.000 tumbuhan/per m2 dan
mempunyai Biomassa tetap sebesar
2 kg/ m2.
Padang lamun
dapat membentuk vegetasi tunggal,
tersusun atas satu jenis lamun yang tumbuh membentuk padang lebat, sedangkan
vegetasi campuran terdiri dari
2-12 jenis lamun yang tumbuh bersama-sama
pada satu substrat.
Spesies lamun
yang biasanya tumbuh dengan
vegetasi tunggal adalah Thalassia
hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila
ovalis, Halodule uninervis, Cymodocea serrulata
, Thalassodendrom ciliatum dan Cymodocea (Kusnaidi,2013)
2.3 Penyebaran
Dari beberapa jenis yang ada di Indonesia, terdapat jenis
lamun kayu (Halodule uninervis ) yang
penyebarannya sangat terbatas dan terutama di wilayah timur perairan Indonesia,
kecuali juga ditemukan di daerah terumbu tepi di kepulauan Riau. Jenis-jenis
lamun tersebut membentuk padang lamun baik yang bersifat padang lamun
monospesifik maupun padang lamun campuran yang luasnya diperkirakan mencapai
30.000 km2 (Kasim, M.
2012).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Halodule uninervis merupakan jenis lamun yang Halodule uninervis memiliki ujung daun yang berbentuk gelombang
menyerupai huruf W, jarak antara nodus + 2 cm, dan rimpangnya
berbuku-buku.
Cymodoceaceae adalah famili dari lamun ini dan masuk ke dalam divisi Anthophyta.
Halodule uninervis banyak tumbuh di daerah
kedalaman sedang atau daerah pasang surut dengan kedalaman perairan
berkisar antara 1-5 meter maupun pada
perairan dalam dengan kisaran 5-35 meter.
3.2 Kritik dan
Saran
kritik
pengetahuan lamun di masyarakat luas
masih kurang atau belum terjamah, oleh Karena itu pengenalan lamun dimasyarakat
harus ditingkatkan.
Saran
Adapun saran agar paper ilmiah ini tidak hanya dibaca oleh
mahasiswa ilmu kelautan saja, tetapi bisa dipublikasikan diluar jurusan
kelautan agar pengetahuan mengenai lamun dapat bertambah.
DAFTAR PUSTAKA
Kasim, M. 2012. Struktur
Komunitas Meiofauna Interstisial di Substrat Padang Lamun Pulau Pari Kepulauan
Seribu.[Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas
Indonesia. Depok.
Kusnaidi,K.2013. Ekosistem Padang Lamun Di
Perairan Indonesia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas .Bengkulu.Bengkulu
Nontji, A.2013. Laut
Nusantara. Jakarta : Djambatan.
Nontji, A. 2012. Laut
Nusantara. Jakarta: Djambatan.
Effendi, E. 2013. Habitat dan Sebaran Geografik Lamun. Oseana, Volume
X, No 1. LIPI. Jakarta
Romimohtarto, K. Juwana, S.
2015. Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut.Jakarta:
Djambatan, 2015.
No comments:
Post a Comment