Seputar Beasiswa: Thalassodendron ciliatum

Wednesday, May 17, 2017

Thalassodendron ciliatum


Rabu, 17 Mei 2017
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya, kami dapat menyusun paper ilmiah yang  berjudul LAMUN, Thalassodendron ciliatum dengan lancar.
Adapun maksud penyusunan paper ilmiah ini untuk memenuhi tugas Marine Camp. Rasa terima kasih kami tidak terkirakan kepada kakak panitia MC, teman-teman serta semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan paper ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Harapan kami bahwa karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang lamun.
Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan yang kami miliki. Tegur sapa dari pembaca akan kami terima dengan tangan terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini. 

                                                                            Purwokerto, 15 November 2016 

                                                                                          Penulis 





DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

1.2   Rumusan Masalah           

1.3  Tujuan                              

BAB II. ISI DAN PEMBAHASAN

            2.1 Deskripsi

            2.2 Klasifikasi dan Morfologi

            2.3 Penyebaran

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Kritik dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

























BAB I

PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang



Perairan pesisir merupakan lingkungan yang memperoleh sinar matahari cukup yang dapat menembus sampai ke dasar perairan. Di perairan ini juga kaya akan nutrien karena mendapat pasokan dari dua tempat yaitu darat dan lautan sehingga merupakan ekosistem yang tinggi produktifitas organiknya. Karena lingkungan yang sangat mendukung di perairan pesisir maka tumbuhan lamun dapat hidup dan berkembang secara optimal. Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang tumbuh dan berkembang baik di lingkungan perairan pesisir mulai dari daerah pasang surut sampai pada kedalaman 40 m. Dari 20 jenis lamun yang dijumpai di perairan asia Tenggara, 12 jenis terdapat di perairan Indonesia (Den Hartog, 1970 dalam Kiswara, 2012).

Bentuk vegetatif lamun memperlihatkan karakter tingkat keseragaman yang tinggi. Hampir semua genera lamun (Seagrass) memiliki rhizoma yang sudah berkembang dengan baik dan bentuk daun yang memanjang (linear) atau berbentuk sangat panjang seperti ikat pinggang (belt), kecuali jenis Halophila memiliki bentuk lonjong. Berbagai bentuk pertumbuhan tersebut mempunyai kaitan dengan perbedaan ekologik lamun. Semua lamun memiliki lebih atau kurang rhizoma yang utamanya adalah herbaceous, walaupun pada Thallasodendron ciliatum (percabangan simpodial) yang memiliki rhizoma berkayu yang memungkinkan spesies ini hidup pada habitat karang yang bervariasi dimana spesies lain tidak bisa hidup (Anggraini, 2013).



1.2  Rumusan Masalah



1.      Apakah Thalassodendron ciliatum itu?

2.      Bagaimana klasifikasi dan morfologi lamun jenis Thalassodendron ciliatum?

3.      Dimana saja penyebaran lamun jenis ini?

1.3  Tujuan



1.      Mengetahui apa itu Thalassodendron ciliatum

2.      Mengetahui klasifikasi dan morfologi dari lamun jenis Thalassodendron ciliatum

3.      Mengetahui daerah penyebaran lamun jenis Thalassodendron ciliatum







































BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN



2.1 Deskripsi

Thalassodendron ciliatum atau lamun kayu memiliki rhizoma yang sangat keras dan berkayu, terdapat ligule, akar berjumlah 1-5, ujung daun membentuk seperti gigi, dan helaian daunnya lebar serta pipih. Daun-daunnya berbentuk sabit, dimana agak menyempit pada bagian pangkalnya, ujung daun membulat seperti gigi, tulang daun lebih dari tiga. (Anggraini, 2013).

Rimpang mempunyai ruas-ruas dengan panjang 1,5 sampai 3,0 cm. Tegakan batang mencapai 10 sampai 65 cm. Daun-daunnya berbentuk seperti pita. Akar dan rimpangnya sangat kuat sehingga sangat cocok untuk hidup pada berbagai tipe sedimen termasuk di sekitar bongkahan batuan karang. Adapun bentuk lamun jenis Thalassodendron ciliatum dapat dilihat pada Gambar 1 diatas. Lamun jenis Thalassodendron ciliatum dijumpai pada dasar perairan yang cekung dan berdekatan dengan daerah tubir terumbu karang (Azkab, 2014).

Struktur rhizoma dan batang lamun memiliki variasi yang sangat tinggi tergantung dari susunan saluran di dalam stele. Rhizoma, bersama sama dengan akar, menancapkan tumbuhan ke dalam substrat. Rhizoma seringkali terbenam di dalam substrat yang dapat meluas secara ekstensif dan memiliki peran yang utama pada reproduksi secara vegetatif. Dan reproduksi yang dilakukan secara vegetatif merupakan hal yang lebih penting daripada reproduksi dengan pembibitan karena lebih menguntungkan untuk penyebaran lamun. Rhizoma merupakan 60-80% biomas lamun (Nasmia, 2012).









2.2 Klasifikasi dan Morfologi

Klasifikasi taksonomis dari lamun kayu (Thalassodendron ciliatum)

Kingdom  : Plantae

        Divisi       : Anthophyta

Kelas         : Angiospermae

Ordo                : Helobiae

Famili              : Cymodoceaceae

Genus              : Thalassodendron

Spesies            Thalassodendron ciliatum

 Image result for thalassodendron ciliatum

Gambar 1. Thalassodendron ciliatum (sumber : Google)



            2.3 Penyebaran

           

            Dari beberapa jenis yang ada di Indonesia, terdapat jenis lamun kayu (Thalassodendron ciliatum) yang penyebarannya sangat terbatas dan terutama di wilayah timur perairan Indonesia, kecuali juga ditemukan di daerah terumbu tepi di kepulauan Riau. Jenis-jenis lamun tersebut membentuk padang lamun baik yang bersifat padang lamun monospesifik maupun padang lamun campuran yang luasnya diperkirakan mencapai 30.000 km2 (Nienhuis, 1993 dalam Kiswara, 2012).

            Kemampuannya untuk tumbuh pada substrat yang keras menjadikan Thalassodendron ciliatum memiliki energi yang kuat dan dapat hidup berkoloni disepanjang hamparan terumbu karang di pantai selatan Bali, yang merupakan perairan yang terbuka terhadap laut Indian yang memiliki gelombang yang kuat (Nasmia, 2012).

BAB III

PENUTUP



3.1  Kesimpulan



Thalassodendron ciliatum merupakan jenis lamun yang rhizome nya sangat keras sehingga disebut dengan lamun kayu dan bereproduksi secara vegetative.

Cymodoceaceae adalah famili dari lamun ini dan masuk ke dalam divisi Anthophyta.

Thalassodendron ciliatum banyak tumbuh di daerah kedalaman sedang atau daerah pasang surut dengan kedalaman perairan berkisar antara 1-5 meter maupun pada perairan dalam dengan kisaran 5-35 meter.



3.2  Kritik dan Saran



Adapun saran agar paper ilmiah ini tidak hanya dibaca oleh mahasiswa ilmu kelautan saja, tetapi bisa dipublikasikan diluar jurusan kelautan agar pengetahuan mengenai lamun dapat bertambah.





























DAFTAR PUSTAKA



Anggraini, K. 2013. Mengenal Ekosistem Perairan. Jakarta. Grasindo

Azkab, M. H. 2014. Panduan Monitoring Padang Lamun. Jakarta : COREMAP CTI LIPI 2014

Nasmia. 2012. Produk Alam Laut dari Rumput Laut (Seaweeds) dan Lamun (Seagrass).Tugas Mata Kuliah Bioteknologi Bahan Hayati Alam Laut. Ilmu Pertanian. Program Pascasarjanan S3.Universitas Hasanuddin, Makassar

Kiswara, W. 2012. Habitat dan Sebaran Geografik Lamun. Oseana, Volume X, No 1. LIPI. Jakarta

No comments:

Post a Comment