Seputar Beasiswa: Global Warming

Wednesday, May 17, 2017

Global Warming

Contoh Artikel Tentang Global Warming

Contoh Artikel Tentang Global Warming - Artikel berikut, membahas mengenai salah satu isu paling besar di era ini, Global Warming. Semoga bermanfaat. 

Global Warming


Global warming atau dikenal juga dengan pemanasan global adalah salah satu isu yang menjadi sorotan dalam topik lingkungan hidup organisme. Pasalnya, pemanasan global yang terjadi makin bertambah efeknya dari tahun ke tahun yang dapat kita rasakan pada kehidupan di bumi. Lantas, apakah sebenarnya yang disebut dengan global warming??? Apakah yang menyebabkan global warming terjadi??? Lalu, Bagaimana cara penanggulangan efek dari global warming yang telah berlangsung??? Kali ini kelasindonesia.com akan memberikan uraian sebagai informasi akan isu tentang global warming.

Pengertian

Global warming adalah suatu peristiwa dimana terjadi peningkatan suhu di atmosfer dan permukaan bumi (suhu global).  Peningkatan suhu di bumi tentu akan membawa dampak yang cukup besar dan menyebabkan pada perubahan tatanan ekologi suatu kehidupan. Suhu merupakan salah satu unsur abiotik dalam suatu ekosistem. Suhu memepengaruhi iklim dan juga metabolisme organisme. Setiap organisme memiliki suhu optimum dalam melakukan metabolisme yang penting dalam mempertahankan suatu kehidupan. Dengan demikian, berubahnya suhu maka akan mempengaruhi metabolisme suatu organisme, yang dapat menghambat atau berujung pada sebuah kematian.

Suhu suau wilayah sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan biotik dan abiotik. Menumpukknya gas-gas pencemar di udara menjadi salah satu hal yang menyebabkan suhu meningkat. Jika suatu lingkungan ekosistem mengalami perubahan suhu, maka akan mengubah semua tatanan ekosistem di dalamnya, seperti besarnya penguapan air, kelembapan udara, selain itu terhambatnya pertumbuhan tumbuhan, migrasi sebagian hewan karena tidak terdapat makanan dan lain-lain. Dari penjabaran awal mengenai efek perubahan suhu tentu kita dapat mengaplikasikan jika suhu yang berubah ialah suhu gobal, dalam arti seluruh permukaan bumi di belahan manapun mengalami peningkatan. Dengan demikian, efek yang ditimbulkan akan dirasakan dan saling mempengaruhi antar wilayah di bumi.

Menurut penelitian pengamat ekologi lingkungan, pada abad ke-21 ini suhu bumi mengalami peningkatan sebesar 4°C. Kenaikan suhu ini diakibatkan oleh penumpukkan gas-gas emisi bahan bakar yang merupakan akumulasi dari kehidupan sebelumnya. Kenaikan suhu yang terjadi saat ini, cukup membuat gletser di kutub meleleh, akibatnya mengancam kehidupan organisme yang ada di daerah kutub. Selain itu, mencairnya gletser di kutub membuat permukaan air laut meningkat, sehingga membuat beberapa dataran (terutama dataran rendah) terendam dan terancam akan tenggelam.
Penyebab


Lantas siapakah yang patut bertanggung jawab akan peningkatan suhu bumi ini??? Pertanyaan tersebut bagai sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang pencuri terhadap pencuri lainnya. Setiap makhluk hidup (terutama manusia) memiliki andil dalam peningkatan suhu yang terjadi. Sejumlah senyawa yang digadang-gadang disebut sebagai penyebab peningkatan suhu bumi. Adalah gas-gas yang berasal dari pembakaran yaitu senyawa karbon, CFC, dianggap sebagai senyawa utama yang menyebabkan suhu bumi makin meningkat. Aktivitas pembakaran memang senantiasa terjadi dalam kehidupan organisme (respirasi), namun sejak revolusi industri adalah suatu era dimana area industri yang melakukan pembakaran menyumbang senyawa karbon di atmosfer. Berikut uraian mengenai senyawa-senyawa yang menyumbang peningkatan suhu bumi dan memimbulkan global warming.

1. Senyawa Karbon

Unsur karbon merupakan unsur organik penyusun suatu kehidupan. Senyawa-senyawa utama yang dibutuhkan oleh organisme mengandung senyawa ini sebagai senyawa utama. Namun, hasil buangan organisme yang berupa senyawa karbon dari proses respirasi juga mengandung senyawa karbon dalam bentuk gas yaitu karbondioksida (CO2). Selain CO2, senyawa karbon lain dalam bentuk gas ialah karmonmonoksida (CO). Selain berasal dari pembakaran zat makanan pada organisme, CO2 juga berasal dari pembakaran bahan bakar fosil organisme lainnya. Sementara senyawa CO berasal dari hasil pembakaran yang tidak sempurna. Intinya baik CO2 maupun CO keduanya berasal dari pembakaran aktivitas manusia.

Apakah dampak peningkatan senyawa karbon dengan global warming? Penumpukkan emisi karbon di atmosfer akan membentuk sebuah lapisan yang menahan panas bumi ke luar. Dengan demikian, panas yang dihasilkan bumi akan tepantul kembali ke dalam dan meningkatkan suhu atmosfer ini, peristiwa tersebut dikenal dengan efek rumah kaca. Pembakaran dengan penggunaan bahan bakar fosil oleh rumah tangga dan juga industri maupun kendaraan menyumbang emisi gas karbon di udara. Selain itu, hasil respirasi makhluk hidup yang populasinya kian meningkat juga membuat konsentrasi senyawa karbon menumpuk.

2. CFC

Kloro floro karbon atau CFC merupkan senywa yang biasa digunakan dalam alat pendingin dan dalam produk-produk aerosol (spray). Lepasnya senyawa ini akan membawa bencana, terlebih lagi senyawa ini banyak digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-sehari.

CFC ditunjuk sebagai senyawa yang bertanggung jawab akan penipisan ozon. Bumi dan dan juga planet lainnya menerima pasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar matahari menergi yang sangat besar hingga dapat merusak sebuah kehidupan. Namun, istimewanya bumi, memiliki semacam pelindung yang disebut dengan lapisan ozon, yang dapat meredam energi yang dipacarkan oleh matahari. Dengan demikian, energi dari sinar matahari yang masuk ke bumi lebih aman dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh makhluk hidup. Namun, sayangnya lapisan ozon pelindung bumi ini makin lama makin terkikis, sehingga tidak dapat lagi melindungi bumi secara maksimal.

Terbebasnya CFC ke atmosfer akan terurai oleh sinar UV dari matahari menjadi senyawa-senyawa penyusunnya yakni klorin, flour, dan karbon. Atom klorin yang bebas ini kemudian akan bereaksi dengan atom penyusun ozon, oksigen. Akibatnya, karena CFC yang terbebas makin menumpuk menyebabkan oksigen penyusun ozon berikatan dengan klorin dan menyebabkan lapisan ozon makin menipis lambat laun menjadi berlubang. Dewasa ini diketahui lubang ozon yang terbentuk makin besar. Diprediksikan lapisan ozon akan musnah bila semua oksigen penyusun ozon berhasil diikat oleh atom klorin dari senyawa CFC yang makin menumpuk di atmosfer. Dengan demikian, panas dari matahari tak dapat dibendung seperti semula dan berpotensi untuk mencairkan seluruh gunung es dan memusnakan kehidupan biota di dalamnya. Sekarang ini kita telah merasakannya dampak dari teriknya matahari yang luar biasa, beberapa kasus kanker kulit dan katarak adalah salah satu contoh dari energi yang terlalu besar dari matahari dengan lapisan ozon yang makin menipis.

Penanggulangan

Pemanasan global yang terjadi saat ini adalah hasil dari suatu proses yang amat panjang, sehingga tidak dapat ditanggulangi dalam waktu yang sangat singkat. Yang dapat kita lakukan untuk mencegah agar peristiwa ini tak berlangsung semakin parah maka kita dapat melakukan hal-hal beriku ini:

1. Kurangi penggunaan senyawa karbon
2. Gunakanlah bahan bakar yang ramah lingkungan
3. Kurangi menggunakan produk-produk yang menggunakan CFC
4. Galakkan reboisasi

Sedikit langkah kecil kita mungkin tak dapat memperbaiki namun mungkin dapat memberi arti dan harapan untuk kehidupan para generasi yang akan datang.


No comments:

Post a Comment